Tulisan kita sudah cukup bagus kemudian hasil penelitiannya juga termasuk yang mempunyai ''kebaruan(novelty)'',tata bahasa dan redaksional nya juga sudah cukup memenuhi kaidah kaidah KBBI,lalu mengapa saat kita ajukan ke lembaga/penerbitan sebuah jurnal yang kita tuju dan kemudian tulisan kita tersebut di tolak ??.
Tulisan dari hasil penelitian kita tersisih di meja redaksi editor,artinya gugur sebelum sampai ke tangan tim penilai(Reviewer),tentu cukup mengecewakan bukan !.
Pertanyaannya apa yang menjadi penyebabnya ??,salah satunya biasanya adalah ''gaya tulisan'',setiap jurnal mempunyai gaya sendiri sendiri atau ''gaya selingkung''atau gaya rumah'',naah penerbit yang sangat ketat dengan gaya selingkung ,biasanya mereka melihat gaya tulisan kita tersebut,apakah sesuai dengan gaya selingkung jurnal mereka.
Jadi gaya selingkung ini juga perlu kita perhatikan
sebelum kita menulis dan mengirim ke sebuah penerbitan jurnal,caranya
cukup sederhana kita tinggal menelaah hasil hasil tulisan para penulis
yang terdahulu yang sudah di publikasikan ,dan ambil hasil publikasi
/terbitan yang terbaru/terachir(Current).Juga telaah betul betul pada bagian Author Guidliness(petunjuk penulisannya),apa yang diminta oleh fihak penerbit agar sesuai dengan gaya selingkung mereka,.
Bila sudah di terima oleh tim editor jurnal,ini merupakan sebuah tangga menuju ke tim penilai(reviewer),mungkin bisa saja sedikit ada perbaikan atau revisi ,sebelum tulisan anda di teruskan kepada tim penilai /reviewer(tidak masalah ikuti saja).
Nah itu tadi salah satu unsur yang perlu juga kita perhatikan yaitu ''Gaya Selingkung Jurnal'' sebelum kita menulis sebuah hasil penelitian yang bakal kita kirimkan ke sebuah penerbitan jurnal,agar tulisan kita mempunyai peluang untuk di terima oleh tim editor jurnal,dan kemudian di teruskan kepada tim penilai atau reviewer.
Semoga ada manfaatnya tulisan sederhana ini.
0 Komentar untuk " Mengapa tulisan kita di tolak tim Editor jurnal salah satunya adalah tidak mematuhi gaya Selingkung "